kebocoran data
.png)
Eksploitasi
Kerentanan Oracle E-Business Suite
Serangan
terjadi pada Agustus 2025, ketika pelaku memanfaatkan kerentanan CVE-2025-61882
pada Oracle E-Business Suite (EBS) yang belum diperbaiki. Kerentanan ini
memungkinkan penyerang melakukan akses tidak sah, mengeksekusi kode dari jarak
jauh, dan mengekstrak data sensitif dari sistem.
Kelompok
ransomware Cl0p, yang sebelumnya terlibat dalam serangkaian serangan
supply-chain global, dikaitkan dengan eksploitasi aktif terhadap kerentanan
ini. Mereka dikenal memanfaatkan kelemahan perangkat lunak populer untuk
melakukan pencurian data sebelum melakukan pemerasan.
Jenis
Data yang Terpapar
Dalam
pernyataan resminya, Washington Post menyatakan bahwa data yang bocor mencakup:
- Nama
lengkap pegawai
- Informasi
kontak
- Informasi
terkait jabatan dan pekerjaan
Respons
dan Mitigasi yang Dilakukan
Washington
Post mengungkapkan bahwa mereka telah:
- Memberi
notifikasi : kepada
seluruh pegawai dan kontraktor yang terdampak.
- Berkoordinasi
dengan otoritas terkait: untuk investigasi dan proses hukum lanjutan.
- Berkerjasama dengan tim forensik digital: untuk menelusuri jalur serangan serta memastikan tidak ada ancaman
lanjutan.
- Menerapkan
patch keamanan: pada seluruh modul Oracle EBS yang terdampak.
- Memperkuat
kontrol keamanan: termasuk monitoring, autentikasi, dan segmentasi jaringan.
Langkah-langkah
ini dilakukan untuk memastikan sistem kembali pulih dan mencegah serangan
serupa di masa depan.
Himbauan untuk organisasi lain:
Kasus
ini menjadi pengingat penting bagi seluruh organisasi yang menggunakan platform
Oracle untuk:
- Melakukan
pembaruan patch secara rutin
- Menerapkan
prinsip defense-in-depth
- Memastikan
monitoring ancaman berjalan optimal
- Menyusun
prosedur incident response yang cepat dan efektif
Eksploitasi
terhadap kerentanan perangkat lunak besar seperti Oracle EBS dapat berdampak
sangat luas jika tidak ditangani.